Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling
penting adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan
menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai wirausaha harus mampu
memilih tempat yang mampu memberikan profit (keuntungan) terhadapat
usahanya.
Saat kita akan membuka usaha hal terpenting dan tidak boleh
kita tinggalkan adalah penentuan dan pengurusan tempat usaha. Penentuan dan
pengurusan tempat usaha sangat penting demi kelancaran kita dalam memulai
usaha, hal ini perlu dipikirkan dengan matang agar usaha kita berjalan seperti
yang kita harapkan.
A.
Lokasi
Pertokoan
Ada
beberapa hal dalam memilih lokasi pertokoan yaitu sebagai berikut:
a.
Tingkat kepadatan penduduk
Lokasi usaha yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi
akan mempunyai peluang untuk sukses dan berkembang yang tinggi.Misalnya membuka
minimarket di perumahaan yang penduduknya berjumlah 3.000 kepala keluarga tentu
berbeda tingkat kemajuannya dengan lokasi yang jumlah penduduknya berjumlah 1.000
kepala keluarga.
b.
Tingkat pendapatan masyarakat calon
konsumen
Dengan mengtahui secara pasti tingkat pendapatan penduduk
maka akan mempengaruhi usaha. Hal ini berhubungan dengan daya beli masyarakat.
Jika daya beli masyarakat tinggi, maka produk yang terjual akan semakin banyak
sehingga usaha akan semakin berkembang dan sukses.
c.
Banyaknya usaha lain di tempat
tersebut
Semakin banyak orang yang membuka usaha di tempat tersebut,
pasti akan semakin ramai karena macam-macam usaha terpusat di suatu tempat. Hal
ini akan menarik pelanggan untuk berbelanja, dimana pelanggan dapat berbelanja
semua kebutuhannya di satu tempat.
d.
Pertimbangan ekonomis
Wirausaha juga perlu melihat kembali prospek usaha di tempat
tersebut. Meskipun mal lebih ramai pengunjung, harga sewa tempatnya juga
biasanya lebih mahal. Hindari mal yang tidak ramai karena usaha Anda tidak akan
berkembang. Selain mal, tempat usaha yang strategis adalah di pinggir atau di
sekitar jalan yang mudah terlihat dan ramai dilalui orang.
e.
Traffi (lalu lintas)
Lihat lalu lintasnya, apakah dilalui banyak orang atau
banyak kendaraan bermotor/bermobil, agar investasi usaha anda tidak sia-sia.
Akan tetapi, tempat yang lalu lintasny selalu macet juga kurang baik
prospeknya.
f.
Tingkat persaingan
Apabila anda menemukan lokasi usaha yang ramai namun usaha
yang sejenis dengan anda sudah cukup banyak jangan memaksakan diri untuk
membuka usaha dilokasi tersebut. Akan tetapi, apabila Anda yakin dengan tempat
tersebut karena posisi tempat yang strategis, mempunyai modal lebih besar, dan
dapat menyediakan pelayanan tebaik, silahkan anda memasuku persaingan usaha.
g.
Keamanan dan akses parkir
Faktor keamanan sangatlah penting dalam memilih tempat usaha
yang aman. Suatu tempat usaha yang rawan kriminalitas akan meningkatkan
pengeluaran biaya untuk keamanan. Selain itu, pilih tempat usaha yang memiliki
lahan parker yang luas dan aman untuk kendaraan.
B.
Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi
perusahaan. Pertama, lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan.
Kedua, lokasi perusahaan yang disebut tempat kediaman. Tempat kedudukan
maksudnya tempat atau kantor suatu badan usaha, biasanya digunakan untuk
mengelola perusahaan yang berada di daerah lain. Tempat kediaman maksudnya
adalah tempat perusahaan beroprasi.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan ketika menentukan tempat kedudukan dan tempat kediaman,
yaitu:
a.
Badan usaha yang memiliki beberapa
perusahaan harus memilih tempat yang berlaianan untuk masing-masing perusahaan
tersebut.
b.
Pemilihan tempat kediaman perusahaan
seringkali tergantung pada rentabilits yang diharapkan, seperti keuntungan yang
timbul dari proses produksi, harga bahan baku yang murah, transportasi, dan
tenaga kerja.
Ada
beberapa jenis lokasi perusahaan yang perlu diketahui.
1.
Lokasi perusahaan yang ditetapkan
pemerintah
Lokasi
ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar
lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri
cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
2.
Lokasi perusahaan yang mengikuti
sejarah
Lokasi
perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat
memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan
udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di
yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
3.
Lokasi perusahaan yang mengikuti
kondisi alam
Lokasi
perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam.
Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di
bontang kaltim, dan lain sebagainya.
4.
Lokasi perusahaan yang mengikuti
faktor-faktor ekonomi
Lokasi
perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi
seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar,
ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
C.
Lokasi Pabrik
Hal-hal
yang memengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain:
a.
Kedekatan dengan sumber bahan baku
produksi
Kedekatan
lokasi pabrik dengan sumber bahan baku produksi sangat penting. Misalnya, usaha
yang membutuhkan banyak air sebagai bahan baku pendukung seperti pabrik
minuman, harus memastiakan persediaan air di wilayah tersebut sehingga muah dan
murah untuk keperluan produksi.
b.
Kedekatan dengan konsumen/pasar
Kedekatan
dengan pasar atau konsumen dapat diukur dari segi waktu dan biaya yang dikeluarkan.
Kecepatan pengiriman dan rendahnya biaya transportasi merupakan unsur penting
dalam mencpai keuntungan usaha. Misalnya perusahaan kue basah, harus berlokasi
di tempat yang dekat dengan pasar/konsumen untuk menjaga kualitas
makananyang relatif tidak tahan lama.
c.
Ketersediaan/kemudahan untuk
mendapatkan tenaga kerja
Penentuan
lokasi pabrik dipengaruhi oleh tingkat upah tenaga kerja, tenaga kerja yang
tersedia, dan kemudahan memperoleh tenaga kerja ahli. Dan harus diingat bahwa
di daerah yang belum maju sering tidak tersedia tenaga kerja yang memadai.
d.
Kemudahan fasilitas pengangkutan dan
transportasi
Kemudahan
fasilitas transportasi bisa membantu perusahaan untuk memperluas
jangkauan pasar dan akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap
lokasi tertentu, seperti pasar dan sumber bahan baku.
e.
Sikap masyarakat sekitar serta
peraturan pemerintah
Sikap
masyarakat serta peraturan pemerintah juga memengaruhi penetnuan lokasi usaha.
Pemerintah pusat maupun daerah memiliki peranan dalam pembangunan industri.
Peranan itu dapat berupa bimbingan usaha, kemudahan regulasai, dan
pemberian fasilitas modal yang berkaitan dengan investasi proyek di
daerah-daerah.
D.
Aglomerasi dan Deglomerasi
Dalam
pembicaraan mengenai tempat kedudukan badan usaha dan perusahaan sering kita
dengar istilah aglomerasi dan deglomerasi. Berikut akan kita bahas mengenai
hal-hal tersebut.
a.
Aglomerasi
Aglomerasi adalah keadaan atau peristiwa disuatu tempat atau
daerah dimana banyak timbul perusahaan-perusahaan baru. Contohnya ketika
disuatu daerah didirikan pabrik batik, disekitarnya banyak usaha-usaha baru
yang timbul atau berdiri misalnya toko-toko,warung makan, bengkel sepeda dan
perusahaan-peerusahaan lain yang ada hubungannya dengan pabrik batik tersebut.
Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya aglomerasi antara
lain :
-
Adanya tanah yang cocok dan
memungkinkan untuk perusahaan
-
Adanya hubungan lalu lintas yang
baik
-
Tersedianya banyak tenaga kerja yang
dibutuhkan perusahaan
Dampak
positif Aglomersi :
-
Berkumpulnya berbagai perusahaan
memberikan kemungkinan terjadi kerja sama diantara perusahaan dan kerja sama
itu sering kali menghemat biaya perusahaan
-
Banyak usaha-usaha baru timbul
Dampak
negatif Aglomerasi :
-
Banyaknya perusahaan baru yang
timbul pada daerah tertentu menyebabkan harga tanah naik, tanah menjadi sempit
sehinga kemungkinan perluasan usaha kecil
-
Makin ramai di daerah itu berakibat
biaya hidup buruh dan masyarakat sekitarnya menjadi tinggi dan beban sosial
bertambah
b.
Deglomerasi
Deglomerasi
adalah peristiwa terjadinya pemencaran berbagai perusahaan dari suatu daerah
kedaerah lain, yang pada awalnya perusahaan-perusahaan tersebut berkumpul
disuatu daerah. Ini dapat terjadi karena akibat adanya keburukan
dari aglomerasi.
Sebab
terjadinya deglomerasi
-
Harga yang semakin meningkat di
daerah industry
-
Penyempitan luas tanah yang dapat
digunakan karena sudah banyak dipakai unutk perumahan atau kantor pemerintahan
-
Harga tanah yang semakin tinggi di
daerah yang telah padat
-
Sarana dan prasarana di daerah lain
semakin baik namun harga tanah dan upah buruh masih rendah
E. Metode unutk menetapkan lokasi
pabrik
Teori lokasi adalah suatu teori dikembangkan untuk melihat
dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk tempat kedudukan
usaha dengan cara yang konsisten dan logis, dan unutk melihat serta
memperhitungkan bagaiman antar wilayah antar kegiatan ekonomi itu saling
berhubungan (inter-related)
Pertimbangan utama dalam menentukan alternative lokasi
industry yaitu ditekankan pada biaya transportasi yang rendah.
a. Teori lokasi industry (theory on
industrial location) dari Alfred Weber
Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industry
dengan mempertimbangkan resiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan
asumsi sebagai berikut
- Wilayah yang akan dijadikan lokasi
industry memiliki: topografi, iklim dan pendduduknya relative homogen
- Sumber daya atau bahan mentah yang
dibutuhkan cukup memadai
- Upah tenaga kerja didasarkan pada
ketentuan tertentu, seperti upah minimum regional (UMR)
- Hanya ada satu jenis alat
transportasi
- Biaya angkut ditentukan berdasarkan
beban dan jarak angkut
- Terdapat persaingan antar kegiatan
industry
- Manusia yang ada di daerah tersebut
masih berpikir rasional
Dasar pemilihan lokasi pabrik
menurut Webber:
o Market Oriented , yaitu industry ditempatkan dekat dengan pasar.
o Raw Material Oriented, yaitu industri ditempatkan dekat
dengan persimpangan antara pasar dan bahan mentahnya.
o Other Oriented, yaitu industry didekatkan dekat dengan pelabuhan, jalan
raya, ongkos buruh.
b. Teori lokasi industry ( Theory of
Optimal Industrial Location) dari Losch
Teori ini didasarkan pada permintaan
(demand), sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa lokasi optimal dari suatu
pabrik atau industry yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas
sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar.
Untuk membangun teori ini Losch juga
berasumsi bahwa pada suatu tempat topografinya datar atau homogen, jika
disuplai oleh pusat (industry) volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin
jauh dari pusat industry semakin berkurang volume penjualan barang karena
harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi. Berdasarkan
teori ini setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat menguasai wilayah
pasar seluas-luasnya. Di samping itu teori ini tidak menghendaki wilayah
pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah pemasaran milik pabrik
lain yang menghasilkan barang yang sama sebab dapat mengurangi pendapatannya.
Karena itu pendirian pabrik-pabrik dilakukan secara merata dan saling
bersambungan sehingga membentuk heksagonal.
Untuk mecapai
keseimbangan, maka ekonomi ruang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
o Setiap lokasi industri menjamin
keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli.
o Terdapat cukup banyak usaha pertanian
dengan penyebaran cukup merata sehingga seluruh permintaan yang ada dapat
dilayani.Terdapat free entry dan tidak ada petani yang
memperoleh super normal agar tidak ada petani luar yang masuk ke daerah
tersebut.
o Daerah penawaran memungkinkan petani
untuk mecapai keuntungan dengan besar maksimum.
o Konsumen bersifat indifferent terhadap
penjual manapun dan pertimbangan satu-satunya yaitu membeli dengan harga yang
rendah.
c. Teori Susut / Ongkos transport (
Theory of Weight Loss and transport Cost )
Teori ini didasarkan pada hubungan
antara factor susut dalam proses pengangkutan dan ongkos transport yang harus
digunakan, yaitu dengan cara mengkaji kemungkinan penempatan industry ditemapat
yang paling menguntungkan secara ekonomi. Suatu lokasi dinyatakan menguntungkan
apabila memiliki nilai susut dalam proses pengangkutan yang paling rendah dan
biaya transport yang paling murah. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa :
Makin besar angka rasio susut akibat
pengolahan maka makin besar kemungkinan untuk penempatan idustri di daerah
sumber bahan mentah (bahan baku) dengan catatan factor yang lainnya sama. Makin
besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang jadi maka makin
besar kemungkinan untuk mendapatkan industry di daerah pemasaran.
d. Teori Kimball and Kimball
Menurut Kimball and Kimball penentuan lokasi tempat
kedudukan usaha didasarkan pada beberapa hal antara lain :
o Nearneris to material (dekat dengan bahan)
o Nearneris to market (dekat dengan pasar)
o Water power (tenaga air)
o Supply of labour (penawaran buruh)
o Futureable of labour (perkembangan buruh)
o Capital available for investment (besarnya penawaran modal)
e. Teori Spanser and Klein
Menurut teori ini tempat kedudukan
perusahaan dibagi menjadi dua jenis yaitu primary factory dan secondary
factory dimana factor-factor yang mempengaruhi pemilihan tempat kedudukan
usaha bagi keduanya berbeda.
Pemilihan tempat usaha untuk
masing-masing jenis tempat kedudukan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa hal sebagai berikut.
1. Primary factory :
o Row material
o Market
o Transportation
o Labour and water power
2. Secondary factory :
o Fasilitas kredit
o Iklim
o Ongkos
o Pajak
f. Teori tempat yang
sentral (theory of cental place) dari Walter Christaller
Teori ini didasarkan
pada konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang). Range (jangkauan) adalah
jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan
masyarakat, sedangkan threshold (ambang) adalah jumlah minimal anggota
masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang.
Terima kasih, semoga bermanfaat ..
No comments:
Post a Comment