BLOG AKU ANAK INDONESIA

Cintai hasil karya anak bangsa sendiri

Tuesday 17 April 2018

Peristiwa Bom Bali 1 (Penyebab, Kronologi, Tokoh & Solusi)


  •     Penyebab terjadinya Peristiwa

       Faktor utama penyebab kegiatan terorisme akan semakin marak di sekitar kita karena kejahatan tersebut merupakan kejahatan yang bisa dibilang sangat kompleks. Banyak sekali faktor penyebab yang dapat mendasari dan melatarbelakangi seseorang untuk menjadi teroris. Inilah yang menyebabkan sulitnya pencegahan terorisme. Pada saat seperti sekarang ini, kegiatan-kegiatan terorisme hampir seluruhnya dikaitkan dengan islam. Islam dipandang sebagai salah satu agama yang keras dan menggunakan cara-cara seperti aksi terorisme untuk menjalankan beberapa tujuan misalnya jihad. Dengan dalih menjalankan syariat Islam, terror demi terror dilakukan. Sama seperti terror yang dilakukan oleh pelaku Bom Bali I maupun Bom Bali II yang samasama  mengatasnamakan agama sebagai alasan untuk melakukan aksi terror. Mereka bertujuan untuk mencelakai turis mancanegara yang mereka anggap sebagai musuh mereka, karena dianggap tidak sepaham dengan ajaran yang mereka miliki.

       Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di kota kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 209 yang lain, kebanyakan merupakan wisatawan asing. Peristiwa ini sering dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.

  •     Kronologi Peristiwa
       Pada 12 Oktober 2002, dua tempat hiburan yaitu Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali diserang oleh ledakan bom. Serangan ini menewaskan 202 orang dan nelukai ratusan orang lainnya.

       Pelaku serangan teror ini adalah jaringan radikal Jemaah Islamiyah yang diduga dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir, dengan diduga didanai oleh jaringan teroris internasional Al Qaeda.

       Bom ini diduga dibuat dan dirancang oleh Dr Azahari Husain, salah seorang pentolan teroris JI. Bom diracik oleh Imam Samudera, dan Dulmatin. Sementara Amrozi dan saudaranya, Ali Imron dan Ali Gufron menyiapkan mobil yang digunakan untuk meledakkan kedua klub ini.

       Bom rompi dibawa dua pembom bunuh diri yaitu Jimi alias Arnasan dan Feri alias Isa. Keduanya meledakkan bom bunuh diri ketika berada di dalam klub yang diserang. Sementara bom yang diletakkan di mobil di depan klub diledakkan dengan handphone dari jarak jauh.

       Setelah menyelidiki mobil yang digunakan untuk mengebom dan motor yang digunakan pelaku untuk kabur, polisi berhasil menangkap Amrozi. Dari sini polisi berhasil mengungkap jaringan JI yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

       Amrozi, Ali Gufron dan Imam Samudera dihukum mati pada tahun 2008. Sementara Dulmatin dan Azahari tewas ditembak polisi.

  •      Tokoh yang Terlibat

•Korban Bom Bali I :



* Australia 88
* Indonesia 38 (kebanyakan sukuBali)
* Britania Raya 26
* Amerika Serikat 7
* Jerman 6
* Swedia 5
* Belanda 4
* Perancis 4
* Denmark 3
* Selandia Baru 3
* Swiss 3
* Brasil 2
* Kanada 2
* Jepang 2
* Afrika Selatan 2
* Korea Selatan 2
* Ekuador 1
* Yunani 1
* Italia 1
* Polandia 1
* Portugal 1
* Taiwan 1 
•Pelaku Bom Bali I :


* Abdul Goni, didakwa seumur     hidup
* Abdul Hamid (kelompok Solo)
* Abdul Rauf (kelompok Serang)
* Abdul Aziz alias Imam Samudra, terpidana mati
* Achmad Roichan
* Ali Ghufron alias Mukhlas, terpidana mati
* Ali Imron alias Alik, didakwa seumur hidup
* Amrozi bin Nurhasyim alias Amrozi, terpidana mati
* Andi Hidayat (kelompok Serang)
* Andi Oktavia (kelompok Serang)
* Dulmatin
* Feri alias Isa, meninggal dunia
* Herlambang (kelompok Solo)
* Arnasan alias Jimi, tewas
* Bambang Setiono (kelompok Solo)
* Budi Wibowo (kelompok Solo)
* Dr Azahari alias Alan (tewas dalam penyergapan oleh polisi di Kota Batu tanggal 9 November 2005)

* Hernianto (kelompok Solo)
* Idris alias Johni Hendrawan
* Junaedi (kelompok Serang)
* Makmuri (kelompok Solo)
* Mohammad Musafak (kelompok Solo)
* Mohammad Najib Nawawi (kelompok Solo)
* Umar Kecil alias Patek
* Utomo Pamungkas alias Mubarok, didakwa seumur hidup
* Zulkarnaen


  •      Solusi Kasus

       Kejadian ini adalah dengan menyadarkan apa arti jihad sebenarnya dan mengurangi tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat berbuat maksiat. Aparat penegak hukum juga harus menjaga tempat-tempat yang bisa menjadi potensi serangan teroris dan memberikan sanksi, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali

No comments:

Post a Comment