Hai temen - temen, kali ini penulis membagikan sebuah karya dari Bangun Putra yaitu Laporan PKL Teknik Kendaraan Ringan. Mungkin tulisan ini akan berguna bagi kalian yang sdang mecari referensi membuat Laporan PKL tentang TKR atau TSM(Teknik Sepeda Motor). Oke, silahkan disimak baik baik ya..
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan ini telah
disahkan oleh pembimbing, diuji oleh penguji, dan diketahui oleh Ketua Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Kebumen Tahun Pembelajaran
2017/2018 pada :
Hari : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Bertempat : SMK
Negeri 2 Kebumen
Penguji Pembimbing
Azinar Febri Kuncahyo, S.Pd. Airlanto, S.Pd.
NIP.
NIP: -
Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian
Teknik
Kendaraan Ringan
Drs.H.Sri
Hastana
NIP: -
MOTTO
1.
Kebaikan dapat
menghapus perbuatan buruk. (Q.S Hud ayat 114).
2.
Allah bersama
orang-orang yang sabar (Q.S Al-Anfal ayat 66).
3.
Barang siapa
bersungguh-sungguh , sesungguhnya kesungguhan itu ada untuk dirinya sendiri.
(Q.S Al-Ankabut ayat 6).
4.
Jangan pernah
putus asa dalam menggapai cita – cita.
5.
Belajar dari
sebuah kesalahan untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
6.
Masa lalu biarlah
berlalu, masa yang buruk jangan disesali tetapi bersyukurlah dan dipelajari
agar tidak mengulanginya kembali.
7.
Allah menyukai
orang yang sabar dan ikhlas, maka tersenyumlah dikala sedih tetap memaafkan
saat kecewa.
8.
Barang siapa ingin
mutiara harus berani terjun dilautan yang dalam.(Soekarno)
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh swt. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktik Kerja Industri ini dengan baik.
Adapun dari
pembuatan Laporan Praktik Kerja Industri ini yaitu sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti ujian laporan prakerin di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Kebumen Tahun2017.
Laporan
ini Penulis susun berdasarkan Buku Panduan Laporan Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri yang telah
disusun oleh Tim POKJA
PSG SMK Negeri
2 Kebumen.
Laporan
ini dapat tersusun dan terselesaikan karena bantuan dan peran serta dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini diantaranya :
1.
Alloh swt. Yang
telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis.
2.
Orang tua yang
selalu memberikan semangat kepada penulis untuk selalu giat belajar.
3.
Drs. Haryoko, M.M sebagai Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Kebumen yang telah mengijinkan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
4.
Bapak Gunardi sebagai Kepala
Bengkel Kita Mobil Kutowinangun.
5.
Bapak Ahmad
Syarif, S.Pd. sebagai
pembimbing dari sekolah.
6.
Bapak Drs.H.Sri Hastana, sebagai Ketua Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan.
7.
Bapak Airlanto,
S.Pd. sebagai pembimbing Laporan hasil Praktik Kerja
Industri.
8.
Tim POKJA SMK Negeri 2 Kebumen sebagai panitia pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
9.
Bapak dan Ibu Guru
SMK N 2 Kebumen.
10.
Teman-teman
sekolah dan pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan praktik kerja
industri
dan menyelesaikan laporan ini.
Meskipun
telah berusaha
dengan sebaik-baiknya, penulis menyadari dalam pembuatan laporan Praktik Kerja
Industi masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharap kritik
dan saran yang membagun dari semua pihak agar laporan ini diterima dan
bermanfaat serta tidak
sempurnanya laporan ini. Terima Kasih.
Kebumen, September 2017
Penulis
Putra Bangun Rizqi
NIS : 16586
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………………….. i
HALAMAN
MOTTO…………………………………………………....... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………….......... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………........ v
DAFTAR
GAMBAR…………………………………………………........ vii
DAFTAR
LAMPIRAN.................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………........ 1
A.
Latar Belakang ........................................................................... 1
B.
Tujuan Praktik
Kerja Industri ………………………………… 2
1. Tujuan
Umum……………………………………………… 2
2.Tujuan
Khusus……………………………………................ 2
C.
Manfaat Praktik
Kerja Industri ……………………….............. 2
1. Bagi
Siswa………………………………………………….. 2
2. Bagi
Sekolah……………………………………………….. 3
3. Bagi Dunia
Usaha/Industri…………………………............. 3
BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI …………………. 5
A. Orientasi Industri ………………………………...………........ 5
1.
Profil
Industri……………………………………………….5
2.
Sejarah……………………………………………………...6
3.
Bidang
Industri……………………………………………..6
4.
Sarana dan
Prasarana……………………………………….6
5.
Permasalahan dalam
Industri……………………………….6
B. Teori Dasar…………………………………………….............7
1.
Pengertian Sistem
Pendinginan…..………………… ……...7
2. Macam- macam Sistem Pendinginan ..................................7
a.
Sistem Pendinginan Air…………. ...................................7
b.
Sistem Pendinginan
Udara………………………………18
C. Uraian Kegiatan Praktek Kerja
Industri……………….............20
1. Alat
dan Bahan .....................................................................20
2. Tujuan
...................................................................................20
3. Keselamatan
Kerja.................................................................20
4. Langkah
Kerja Pemeriksaan Sistem Pendinginan.................20
BAB III PENUTUP …………………………………………….. ………...29
A. Kesimpulan……………………………………………….........29
B. Saran……………………………………………………….......29
1. Bagi
Sekolah
.........................................................................29
2. Bagi
Bengkel Industri ...........................................................30
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………31
LAMPIRAN..............……………………………………………………….32
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 1. Halaman depan bengkel kita mobil............................................. 5
Gambar 2. Sistem pendingin saat mesin
dingin............................................ 8
Gambar 3. Sistem pendingin saat mesin
panas............................................. 9
Gambar 4. Radiator
mobil............................................................................. 10
Gambar 5. Inti radiator………...................................................................... 10
Gambar 6. Tutup
radiator.............................................................................. 11
Gambar 7. Reservoir tank.............................................................................. 11
Gambar 8. Pompa air..................................................................................... 11
Gambar9. Thermostat.................................................................................... 13
Gambar 10. Kipas
pendingin......................................................................... 13
Gambar11.V belt
........................................................................................... 14
Gambar 12. V ribbed
belt............................................................................... 14
Gambar
13.Kopling fluida............................................................................. 15
Gambar 14. Tutup
radiator rusak................................................................... 17
Gambar 15.Tali
kipas rusak…………........................................................... 17
Gambar 16. Selang radiator pecah................................................................. 17
Gambar 17.Pemeriksaan selang radiator……............................................... 21
Gambar 18.Pemeriksaan klem selang.……………....................................... 22
Gambar 19.Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin.................................. 23
Gambar 20. Pemeriksaan
tutup radiator........................................................ 25
Gambar 21. Pemeriksaan kualitas air………………..................................... 25
Gambar
22.Pemeriksaan isi reservoir tank………….................................... 26
Gambar 23.Pemeriksaan
tali kipas…….........................................................27
Gambar 24.
Pemeriksaan pompa air..............................................................27
Gambar 25. Pengisian air radiator………………………………………..…28
DAFTAR LAMPIRAN
Bersama
dengan laporan Praktik Kerja Industri ini, penulis melampirkan beberapa data
yang diperlukan, diantaranya :
1. Buku
Daftar Hadir Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
2. Buku
Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Industri
3.
Lembar Konsultasi dan
Bimbingan
BAB
I
PENDAHULUAN
Alhamdulillahi
Robbil’ Alamin, segala puji syukur bagi Alloh SWT yang telah memberikan banyak
kenikmatan, hidayah dan inayah-Nya, kepada kami. Sehingga pada tanggal 3 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016 kami masih
dikaruniai waktu dan kesehatan untuk menjalankan tugas sekolah, yaitu
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di Bengkel
Kita Mobil Kutowinangun tanpa ada halangan suatu apapun.
Semoga Laporan Praktik Kerja Industri
yang kami buat bisa bermanfaat bagipembaca. Ucapan terima kasih kami kepada
Bapak/Ibu Guru yang telahmembimbing kami dengan baik dan penuh rasa ikhlas.
Kami hanya bisa mendo’akan semoga Bapak/Ibu Guru mendapat imbalan yang lebih
baik dariAlloh swt. Amin.
A.
Latar Belakang Praktik
Kerja Industri
Salah satu konsep pendidikan yang sedang
aktual dewasa ini adalah sistem magang bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Dalam lingkungan Departement Pendidikan Nasional khususnya SMK sistem
magang ini operasional disebut dengan Praktik Kerja Industri.
Dalam rangka memasuki
pasar global dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. SMK salah
satu lembaga yang bertujuan mempersiapkan tenaga kerja menengah yang berpotensi
mencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas serta mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja dengan
mengembangkan kemampuan dalam lingkup keahlian masing-masing.
SMK NEGERI
2 KEBUMEN memiliki komitmen yang tinggi dalam
memberikan bekal/kompetensi (Kognitif,
Afektif, Psikomotor) bagi para siswanya.Kesadaran akan penting & perlunya
bekal yang memadai bagi para siswanya. Terutama pada saat memasuki era globalisasi maka sekolah perlu
memberikan bekal kemampuan dan keterampilan
yang mendukung agar siswa siap berkopetensi serta profesional dalam dunia
kerja. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka adanya pelatihan dan praktik yang lebih intensif di
Dunia Usaha atau Dunia Industri yang dinyatakan dalam bentuk Pendidikan Sistem
Ganda (PSG).
Dengan adanya Praktik Kerja Industri ini,
siswa langsung diterjunkan ke dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini diharapkan agar mampu menciptakan
tenaga kerja yang terampil dan berwawasan yang luas.
B. Tujuan
Praktik
Kerja Industri
1.
Tujuan Umum :
a. Meningkatkan
antara hubungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha atau dunia
industri agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
b. Untuk
mengetahui dan melatih pemahaman aplikasi ilmu pengetahuan teknik dalam dunia
industri atau dunia usaha.
c. Untuk
menambah wawasan mengenai sistem dan proses produksi yang ditetapkan pada
industri.
2. Tujuan
Khusus :
a. Untuk
memperoleh gambaran nyata tentang situasi, kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
b. Untuk
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman terutama dalam teknik industri dan
usaha.
c. Melaksanakan
proses pembelajaran produktif di dunia usaha atau dunia industri.
C. Manfaat
Praktik
Kerja Industri
1.
Manfaat bagi siswa :
a.
Mengetahui secara
langsung perkembangan pemesinan dan
dapat menambah wawasan tentang dunia usaha atau dunia
industri.
b.
Memberi bekal tentang
perindustrian sebelum terjun kelapangan kerja secara nyata.
c.
Mengenal cara kerja
perusahaan atau manajemen secara umum dengan lebih mendalam khususnya mengenai
proses produksi tatalaksana yang dilakukan.
d.
Melatihpemahaman tentang
aplikasi pengetahuan teknik yang diterapkan di industri.
e.
Memperoleh ilmu dan
pengetahuan serta pengalaman nyata tentang kondisi yang ada di industri.
f.
Sebagai pedoman berinteraksi
dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
g.
Memperoleh bekal
keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang didapat dari sekolah.
h.
Mengetahuimacam-macampekerjaanTeknik Kendaraan Ringan.
i.
Menambah
kreativitas siswa-siswi untuk mengembangkan bakat dan minat.
j.
Membentuk mental
siswa-siswi dan memberi motivasi agar serius dan bersemangat dalam mencapai
cita-cita.
2. Manfaat
Bagi Sekolah :
a.
Terjalinnya
kerjasama yang baik dalam perkembangan teknologi antara pihak sekolah dengan
pihak industri.
b.
Menjalankan
kewajiban undang-undang.
c.
Memberikan
kontribuasi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
d.
Mengetahui tingkat
keberhasilan dalam penerapan ilmu dengan aplikasi yang nyata di dunia industri.
e.
Memperoleh gambaran
tentang perusahaan
sebagai bahan informasi untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
f.
Dapat mengetahui korelasi
ilmu yang diberikan di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kondisi
industri atau usaha secara nyata.
3. Manfaat
Bagi Industri :
a. Mengenalkan
kepada masyarakat melalui kerjasama antara pihak industridengan pihak sekolah.
b. Dapat
menyaring sumber daya manusia yang berpotensial untuk ditarik bekerja di
perusahaan.
c. Mendapat
masukan yang berharga ketika pembahasan masalah yang terjadi di industri.
d. Meningkatkan citra perusahaan.
e. Dapat
membantu meringankan pekerjaan-pekerjaan yang ada diperusahaan.
f.
Dapat membantu
mempercepat proses produksi yang berjumlah besar.
g. Sebagai bahan acuan untuk mengetahui korelasi atau
perbandingan ilmu yang diberikan di sekolah dengan kondisi diindustri secara
nyata.
Tidak menutup kemungkinan adanya saran,
dari siswa pelaksana Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang bersifat membangun sistem yang ada.
BAB
II
KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A.
Orientasi Industri
1.
Profil Industri
Nama
Perusahaan : Bengkel Kita Mobil
Kepala Bengkel : Gunardi
Bidang Usaha : Perbengkelan
Alamat Perusahaan : Jl. Raya
No.21 Kutowinangun
JumlahTenaga Kerja : 6
orang
Jam Kerja : 08.00-16.00
WIB
Sistem Pelayanan : Langsung
Jenis Produksi : Jasa
Bentuk Perusahaan : Unit Produksi
Berikut ini adalah situasi Bengkel Kita Mobil :
Gambar
1.Halaman depan begkel Kita Mobil
2. Sejarah
Bengkel Kita Mobil berdiri pada tahun 2011. Pendirinya
adalah Bapak Gunardi yang sekaligus menjadi kepala bengkel Kita Mobil. Bengkel
Kita Mobil beralamatkan di Jl. Raya No 21 Kutowinangun. Awalnya bengkel Kita
Mobil baru memiliki 3 karyawan dan stok barang yang tersedia baru ban,
accu,oli, dan spare part.
Ditahun 2013 bengkel Kita Mobil mendapat tambahan
karyawan menjadi 6 orang,Yaitu Mba Ama dan Mas Sutikno sebagai HRD. Ada juga
Pak Lek, Pak Kiran, Pak Herman, dan Bang Prayit sebagai mekanik. Bengkel Kita
Mobil sangat ramai di kunjungi para pelanggan untuk memperbaiki mobilnya. Mulai
dari ganti oli, tune up, dll. Dalam sehari rata-rata bisa sampai sepuluh mobil
yang datang ke bengkel Kita Mobil.
3. Bidang
Industri
Selama melaksanakan praktik kerja
industri, penulis melakukan pekerjaan yang dapat di lakukan di bengkel walaupun
sifatnya membantu.Namum, dari pekerjaan tersbut mendapatkan banyak pengalaman
yang belum pernah dijumpai di sekolah
Jenis-jenis pekerjaan tersebut antara
lain:
a.
Tune up mesin
b.
Servis rem
c.
Lain-lain
4. Sarana dan
Prasarana
a.
Ruang tunggu
b.
Tempat parkir
c.
Toilet
5. Permasalahan
dalam Industri
a.
Kurangnya alat
alat service yang lengkap
b.
Sistem kerja dari
mekanik yang tidak sesuai
c.
Tidak adanya
materi di bengkel
d.
Peserta prakeri
kurang diberi kesempatan untuk praktik
B.
Teori Dasar
1.
Pengertian
Sistem Pendinginan
Sistem Pendingin adalah salah satu
sistem kelengkapan yang terdapat pada mesin kendaraan bermotor yang bertugas
mempertahankan suhu kerja mesin sehingga proses siklus kerja mesin dapat terus
berlangsung.
Fungsi utama sistem pendingin:
a. Mempercepat tercapainya suhu kerja
mesin saat mesin dingin.
b. Mempertahankan suhu kerja mesin, mencegah
panas yang berlebihan (over heating).
2.
Macam –
macam Sistem Pendingin
a.
Sistem Pendinginan Air
Sistem pendingin
dirancang untuk mempertahankan mesin agar tetap pada temperatur kerja agar
kinerja mesin maksimal dan bahan bakar dapat bernilai ekonomis. Sistem
pendinginan air mempunyai banyak keunggulan. Mesin dengan pendinginan air lebih
aman, sebab ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan
additive dan anti beku), juga bertindak sebagai peredam bunyi. Air pendingin
yang panas dapat juga digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas udara
didalam kendaraan.
1)
Jenis – jenis Pendinginan Air
a)
Pendinginan Alami
Berat
jenis air akan turun bila suhunya bertambah dan apabila suhunya turun berat
jenis akan naik, sirkulasi alam bekerja atas dasar adanya perbedaan berat
jenis. Air yang telah panas di dalam mesin akan naik ke bagian atas radiator
dan setelah suhunya turun akan mengalir ke bagian bawah radiator untuk
seterusnya masuk kembali ke motor
Cara kerja: ketika motor
dihidupkan maka air dalam mesin menjadi panas. volume air mengembang berat jenis air mengecil. Air panas naik ke
radiator didalam
radiator air panas didinginkan maka volume air menyusut. Berat jenis air membesar air turun ke motor, dan
seterusnya.
b)
Pendinginan Tekan
Peredaran
air dalam sistem ini pada dasarnya sama dengan yang terjadi pada sirkulasi
alam, tetapi untuk memperbesar jumlah panas yang dapat diambil tiap satuan
waktu maka peredarannya menggunakan pompa
Cara kerja: Air mengalir dari
motor diteruskan menuju radiator dan setelah didinginkan melalui radiator air
ini kembali masuk ke motor. Kondisi
pendinginan menurut sistem ini lebih baik daripada sistem sirkulasi alam oleh
karena itu sistem ini banyak digunakan.
Cara kerja
sistem pendinginan air
dibagi menjadi 2 tahap yaitu saat mesin dingin dan saat mesin panas.
Bila
mesin masih dingin sirkulasi air pendingin hanya
terjadi didalam mesin saja,tanpa melalui radiator, ini dikarenakan adanya
thermostat yang masih menutup saat mesin dingin, jadi air yang mestinya masuk
kedalam radiator tertutup oleh thermostat,dan akan melewati saluran by pass
untuk kembali bersirkulasi kedalam mesin, proses ini juga bertujuan untuk
mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu sekitar 80-90 derajat
Celcius.
Gambar2. Sistem pendinginan saat mesin dingin.
Saat mesin sudah
panas dan melebihi temperatur kerja maka thermostat akan terbuka dan saluran by
pass akan tertutup sehingga air yang sudah panas akan dialirkan kedalam
radiator untuk selanjutnya didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu
sendiri, selanjutnya cairan pendingin yang sudah didinginkan didalam radiator
kembali dialirkan kedalam mesin untuk kembali mendingikan mesin, begitu
seterusnya sampai temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup,
begitu seterusnya proses ini berulang.
2)
Komponen Sistem Pendingin
a)
Radiator
Radiator
mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran
water jacket. Radiator terdiri dari upper water tank, lower water tank, dan
radiator core pada bagian tengahnya. Lower tank akan menampung air yang telah
didinginkan oleh radiator melalui sirip-sirip yang ada pada radiator. Proses
pendinginannya adalah dari upper tank yang berisi air panas yang telah
digunakan untuk mendinginkan mesin. Air akan turun melalui pipa-pipa kecil di tengah-tengah sirip-sirip. Kemudian air yang
telah melewati pipa tertampung di lower tank untuk disalurkan kembali untuk
mendinginkan mesin.
Gambar
4. Radiator mobil
b)
Inti Radiator
Inti radiator
terdiri dari pipa-pipa dimana cairan pendingin melaluinya dari upper ke lower
tank. Dan juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin yang fungsinya untuk
menyerap panas dari cairan pendingin. Ada 2 tipe inti radiator yaitu :
i)
Type
Flat Fin Plate
ii)
Type
Currogated Fin Type
Gambar
5. Inti radiator
c)
Tutup
Radiator
Tutup radiator
berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan cairan radiator dalam sistem
pendingin. Pada tutup radiator dilengkapi relief valve dan vacuum valve.
i) Relief valve berfungsi untuk membuka dan membebaskan
kelebihan tekanan melalui overflow pipe.
ii) Vacuum valve berfungsi untuk menghisap udara segar
mengganti kevakuman dalam radiator.
Gambar
6. Tutup radiator
d)
Reservoir
Tank
Berfungsi untuk
mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin agar tetap dapat
mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara tetap.
Gambar 7.
Reservoir tank
e)
Pompa
Air
Berfungsi untuk
mengirimkan cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan.
Gambar 8. Bagian-bagian Pompa air
f)
Thermostat
Thermostat
adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur
cairan pendingin. Bila temperatur pendingin rendah katup menutup untuk mencegah
air agar tidak masuk ke dalam radiator. Bila temperatur meningkat katup akan
membuka dan dengan demikian cairan pendingin mengalir ke radiator. Cara kerja thermostat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
i) Thermostat
tanpa katup by pass
Saat temperatur rendah, saluran air ke
radiator ditutup oleh thermostat sehingga air akan mengalir dari blok silinder
ke pompa air melaluisaluran by pass. Sedangkan saat temperatur panas ,saluran air ke radiator dibuka ( thermostat sudah
terbuka ) sehingga air akan mengalir dari blok silinder ke radiator lalu ke
pompa dan kembali ke blok silinder. Dan dari blok silinder mengalir melalui
saluran by pass lalu ke pompa air dan kembali ke blok silinder.
ii) Thermostat
dengan katup by pass
Saat temperatur rendah, saluran by pass
yang ada pada thermostat terbuka sehingga alirannya dari blok silinder ke
saluran by pass lalu k ewater pump dan kembali ke blok silinder. Sedangkan saat temperatur panas,saluran
by pass yang ada pada thermostat tertutup sehingga alirannya dari blok silinder
ke radiator ke water pump lalu kembali ke blok silinder ( tidak ada air yang
melewati saluran by pass ) sehingga pendinginan pada saat mesin panas lebih
efektif.
Gambar 9.
Thermostat
g)
Kipas Pendingin
Radiator
didinginkan oleh udara luar. Tetapi pendinginannya belumlah cukup bila
kendaraan tidak bergerak. Kipas pendingin bertujuan untuk menambah pendinginan.
Ada 2 sistem kipas pendingin, yaitu :
i) Sistem kipas pendingin yang digerakkan oleh Belt.
ii)
Sistem
kipas pendingin yang digerakkan oleh Motor Listrik.
Gambar
10. Kipas pendingin
*)
Catatan :
Kipas
radiator berbeda dengan kipas yang lain , pemasangannya tidak meniupkan udara
namun menyerap udara. Pemasangan yang terbalik akan membuat sistem pendinginan
tidak normal dan menyebabkan temperatur mesin menjadi naik.
h)
V
Belt , V Ribbed Belt
V Belt mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V
yang menambah efisiensi pemindahan tenaga. Sedangkan V Ribbed Belt mempunyai bentuk rusuk V-shapped rib pada bagian sisi pully.
Gambar 11. V Belt
Gambar 12.
V Ribbed Belt
i)
Kopling Fluida yang Dikontrol Temperatur
Ini adalah
sebuah alat yang mengatur kecepatan kipas pendingin dalam dua tahap sesuai
dengan temperatur udara luar yang melalui radiator.
Gambar
13. Kopling fluida
Sistem
pendinginan harus selalu bersih guna dapat berfungsi dengan baik, kerak pada sistem pendinginan akan menampung panas
setempat pada kantong-kantong air dan menyumbat bagian bagian radiator sehingga
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sistem
pendinginan yang kotor harus dibersihkan dengan cara-cara berikut:
1.
Hidupkan
mesin sampai sistem pendinginan menjadi hangat.
2.
Matikan
mesin dan ceratlah sistem pendinginannya.
3.
Tutup
kran penceratnya dan isi dengan minyak tanah sebanyak 1/10 dari jumlah isi
keseluruhan daripada sistem pendinginan.
4.
Isilah
sisanya dengan campuran 1 galon air dan ½
lb soda cuci.
5.
Hidupkan
mesin pada putaran sedang selama ½ jam.
6.
Matikan
mesin cerat dan bilaslah dengan air bersih.
3)
Gangguan-gangguan
pada sistem pendinginan
1). Terlalu Panas
Kemungkinan penyebab :
a)
Kekurangan
air pendingin.
b)
Tali
kipas kendor.
c)
Tali
kipas basah karena minyak atau rusak.
d)
Thermostat
rusak.
e)
Pompa
air tidak bekerja.
f)
Saluran
pendinginan tersumbat.
g)
Waktu
pengapian tidak tepat.
h)
Rem
menyeret (tersangkut).
i)
Koil
klep pengatur panas saluran masuk panas.
j) Poros klep pengatur panas pada saluran melengket.
2). Terlalu
dingin
Kemungkinan
penyebab :
a)
Thermostat
rusak.
b)
Udara
terlalu dingin.
c)
Kehabisan
air pendingin
3). Kebocoran air pendingin
Kemungkinan
penyebab :
a)
Radiator
bocor.
b)
Hubungan
selang longgar atau selang rusak.
c)
Pompa
air bocor.
d)
Gasket kepala silinder bocor.
e)
Kepala
silinder atau blok silinder retak.
f)
Mesin
bekerja pada suhu yang terlalu tinggi.
4).
Terdapat bunyi pada sistem pendinginan
Kemungkinan
penyebab :
a)
Bantalan
pompa air rusak.
b)
Daun
kipas pompa longgar atau bengkok.
c)
Tali
kipas rusak.
Berikut adalah contoh kerusakan pada komponen sistem
pendingin :
Gambar 14.Tutup radiator berkarat Gambar 15. Tali kipas rusak
Gambar 16. Selang radiator
pecah
Merupakan suatu
keharusan bahwa hanya air bersih saja yang dipergunakan untuk sistem
pendinginan sebab hal utama yang menyebabkan tidak berjalan baiknya sistem
pendinginan dikarenakan adanya kotoran yang terkumpul baik pada radiator maupun
pada klep dudukan dari thermostat,dalam waktu beberapa saat maka sistem
pendinginan darinya menjadi kurang efektif karena adanya karatan-karatan dan
kotoran-kotoran, hal ini dapat mengakibatkan mesin menjadi terlampau panas.
Periksalah
bagian atas dan bawah selang radiator dari luar dan bila sudah lembek atau
rusak segeralah dibongkar dan diperiksa kalau perlu diganti yang baru.
Bersihkan radiator dan mesin dari endapan-endapan yang mungkin terkumpul baik
di radiator maupun dimesinnya,bersihkan pula sela sela radiator bagian luar
dengan menyemprotkan air yang bertekanan tak terlalu tinggi dari arah yang
berlawanan dengan hembusan angin dari kipas angin
Apabila aliran
udara pendingin yang melalui radiator tersumbat misalnya karena terdapat gemuk
atau kotoran yang menempel pada radiator ,bersihkanlah kotoran tersebut dengan
menggunakan udara tekan dari kompresor. Periksa apakah ada kebocoran melalui
poros pompa karena poros pompa terlepas atau longgar terhadap bantalannya,jika
demikian sebaiknya pompa air dilepas untuk diperiksa. Periksa apakah tutup
radiator bekerja menurut ukuran tekanan yang semestinya, untuk memeriksanya
menggunakan radiator cup tester. Tutup radiator yang tidak bekerja sesuai
ukuran tekanan yang ditetapkan dapat mengakibatkan panas yang berlebihan karena
sistem pendingin akan mengalami kehilangan air pendingin yang akan keluar
melalui pipa terlalu banyak.
Periksa semua
selang radiator dan ganti jika kurang baik misalnya sudah lunak atau menjadi
gepeng, kadang-kadang gepengnya selang radiator diakibatkan oleh rendahnya
tekanan didalam selang sewaktu motor berkecepatan tinggi. Keluarkan thermostat
kemudian periksa dan bersihkan sistem pendinginan dengan aliran air bertekanan.
b.
Sistem Pendinginan Udara
Sistem
pendinginan udara adalah sistem pendinginan yang menggunakan udara untuk
mendinginkan mesin. Keuntungan sistem pendinginan udara adalah komponen dan
konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan perawatan yang lebih. Namun disisi
lain pendingin type ini kurang bisa mengatur temperatur mesin sebab konstruksi
yang sederhana.
Pada sistem ini panas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian
dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar silinder
dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar
yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin.Untuk
daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi
sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
Udara yang menyerap panas dari
sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar
temperatur di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap
berlangsung secara sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding
dengan kecepatan putar mesin agar
temperatur ideal mesin dapat tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung
dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara,
ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu menggerakkan udara atau siripnya.
Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak
seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan
mesin-mesin yang penempatannya sedemikian rupa sehingga sulit untuk mendapatkan
aliran udara, maka diperlukan blower yang fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan
blower yang digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang
sebanding dengan putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung
sempurna.
1)
Keunggulan menggunakan pendingin
udara adalah sebagai berikut:
a) Tidak memerlukan air pendingin
b) Ukuran mesin lebih kecil
c) Ruangan
mesin relative lebih kecil
2)
Kelemahan menggunakan pendingin
udara adalah sebagai berikut :
a) Pada saat jalanan macet atau mobil sedang berhenti
dengan mesin hidup, menyebabkan pelepasan kalor berjalan lambat. Maka
temperatur mesin naik karena tidak adanya pasokan udara luar pada lorong udara.
Untuk
mengatasi hal tersebut biasanya mesin ditambah dengan kipas angin elektrik.
b)
Suara mesin mobil dengan konsep
pendingin udara cenderung lebih kasar.
C.
Uraian Kegiatan Praktik Kerja
Industri
Didalam melakukan perawatan sistem pendinginan kita
harus memeriksa bagian-bagian sistem pendinginan dengan prosedur yang benar.
Mari kita lihat bagaimana cara memeriksanya.
1.
Alat :
a.
Radiator cup tester.
b.
Tension gauge.
c.
Selang
2.
Bahan :
a.
Coolant
b.
Air
c.
Cairan pembersih (prestone radiator
coolant)
3.
Tujuan :
a.
Siswa dapat mengetahui sistem
pendinginan.
b.
Siswa dapat melakukan pemeriksaan
system pendinginan.
c.
Siswa dapat melaksanakan prakerin
dengan baik.
4.
Keselamatan Kerja
a.
Menggunakan baju werpack
b.
Memakai sepatu safety
c.
Menggunakkan alat sesuai dengan
fungsinya
d.
Bekerja sesuai dengan SOP
5. Langkah
Kerja Pemeriksaan Sistem Pendinginan.
a.
Periksa selang radiator kemungkinan
ada yang rusak, pecah, menggelembung atau kendor pengikatnya atau perlu
diganti.
Gambar 17.Pemeriksaan selang radiator.
b.
Periksa posisi klem apakah ada yang
rusak, kendor atau tidak tepat posisinya.
Gambar 18.Pemeriksaan klem selang.
c.
Periksa Radiator dan sirip-siripnya
atau kebocoran air.
d.
Periksa kran penguras apakah kendor
atau bocor.
e.
Periksa kebocoran sistem pendingin
(dengan Radiator Cup Tester) dengan tekanan ±1.2 Kg/cm2.
Hasil : Jarum pada indicator radiator cup tester tidak
bergerak turun kembali dan menunjuk angka 1,2
Kesimpulan : Berarti system pendingin tidak mengalami
kebocoran.
Gambar
19.Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin.
f.
Membersihkan radiator
1)
Buka tutup pembuangan radiator
ada di bagian bawah radiator biasanya
berwarna putih atau hitam terbuat dari
plastic.
2)
Setelah terbuka dan air
mulai mengalir keluar buka tutup bagian atas.
3)
Setelah air keluar semua
tutup kembali lubang pembuangan radiator.
4)
Masukan 1 botol Prestone
Radiator Flush dalam radiator kemudian isi dengan air keran hingga
penuh dan tutup radiator.
5)
Hidupkan mesin hingga thermostart terdengar membuka dan
biarkan sekitar 10 menit kemudian matikan mesin, setelah itu buka tutup
radiator secara berlahan dengan menggunaka lapisan kain tebal, buka dengan
hati-hati agar air panas tidak mengenai tangan.
6)
Setelah air dalam
radiator tidak terlalu panas buka lubang pembuangan radiator hingga air
terkuras semua, tutup kembali dan isi dengan air keran hingga penuh kemudian
tutup kembali, lakukan seperti pada point 5.
7)
Setelah itu kucurkan air
keran dalam radiator sambil menyalakan mesin dan lubang pembuangan tetap dibuka
agar air bersih bersirkulasi dan sisa ditergent ikut terkuras hingga bersih.
8)
Setelah semua air
terbuang dalam radiator tutup lubang pembuangan.
9)
Tuangkan Prestone
Radiator coolant dalam radiator hingga penuh,
tutup radiator dan hidupkan mesin sekitar 10 menit dan matikan mesin.
10) Buka
tutup radiator dan isi kembali Prestone Radiator coolant apabila cairan dalam
radiator berkurang selanjutnya tutup radiator.
11) Bersihkan
tabung cadangan air radiator dan isi dengan cairan Prestone Radiator Coolant.
g.
Periksa tutup radiator (dengan Radiator
Cup Tester). Dengan tekanan 0.75-1.05 Kg/cm2.
Hasil : Jarum pada indicator radiator cup tester menunjuk angka 0,85
Limit : 0,6 Kg/cm2
Kesimpulan : tutup radiator masih bias digunakan karena tekanan pada
tutup radiator masih dalam batas limit
Gambar
20.Pemeriksaan tutup radiator.
h.
Periksa kualitas air pendingin.
Menggunakan jari periksa kualitas air pendingin. Jika air berminyak maka
kemungkinan terdapat kebocoran oli ke system pendingin yang disebabkan gasket
kepala silinder rusak.
Gambar
21.Pemeriksaan kualitas air.
i.
Periksa tangki cadangan (reservoir,
air harus pada batas Max-Low).
Jika air yang di tangki cadangan sudah dibatas low
maka tambahkan air coolant kembali sampai batas max.
Gambar
22.Pemeriksaan isi reservoir tank.
j.
Periksa tali kipas (tali kipas harus
dilepas)
1)
Apakah tali kipas retak?
2)
Apakah tali kipas terkena oli?
3)
Apakah tali kipas telah aus?
k.
Periksa ketegangan tali kipas
diantara alternator &
pompa air ketegangan 7-10 mm.
Gambar
23.Pemeriksaan tali kipas.
Hasil :
Ketegangan tali kipas adalah 8 mm
Kesimpulan :
ketegangan tali kipas masih dalam toleransi sehingga tali kipas masih bisa
digunakan.
l.
Periksa suara bearing pompa air.
Gambar
24.Pemeriksaan pompa air.
m.
Periksa sirkulasi air pendingin
(mesin panas & hidup).
n.
Air pendingin diganti setiap 20.000
Km(40.000 Km jika memakai radiator coolant).
Gambar
25.Pengisian air radiator.
BAB III
PENUTUP
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Alloh swt.
Karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan praktik kerja industri dengan baik dan tanpa suatu kekurangan serta dapat membuat laporan ini.
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja
industri banyak hal yang penulis peroleh dan bermanfaat, di antaranya:
a. Mendapatkan pengalaman kerja sebagaimana nantinya
dapat bekerja di dunia industri yang sesungguhnya.
b. Memperoleh tambahan ilmu yang belum pernah di dapatkan
dari sekolah.
c. Dapat menyalurkan keterampilan di bengkel yang telah diperoleh di sekolah.
d. Dapat mengetahui pengetahuan tambahan mengenai
komponen utama pada mesin bensin.
B. Saran
1. Bagi
sekolah
a.
Lebih meningkatkan
hubungan sekolah.
b.
Memperpanjang
waktu prakerin agar pengalaman
yang diserap lebih dalam.
c.
Bagi pihak sekolah
agar sering mengontrol siswa yang sedang prakerin agar mengetahui keadaan siswa di tempat prakerin.
d.
Menentukan
pembuatan laporan prakerin lebih awal lagi.
2. Bagi bengkel industri
a.
Siswa dibengkel
sebaiknya diberi kesempatan untuk menyalurkan ketrampilannya yang telah dimiliki.
b.
Sebaiknya
mengutamakan alatkeselamatan kerja dengan baik.
c.
Untuk para
karyawan agar memberikan bimbingankepada para siswa prakerin dan memberikan sedikit ketrampilan yang dimiliki.
d.
Mengontrol lagi
kegiatan yang sedang dilakukan siswa saat prakerin.
DAFTAR
PUSTAKA
PT. Toyota Astra
Training Center.New StepTraining Manual.
Drs.Daryanto. 2010. TEKNIK SERVIS MOBIL. Jakarta. Rineka
Cipta.
Th.KATMAN. 2009. Pemeliharaan/Servis,Perbaikan,dan Overhaul Sistem Pendingin dan
Komponen-komponennya. Jakarta. ERLANGGA. Laporan
prakerin tahun 2016
Tim POKJA PSG SMK
Negeri 2 Kebumen.(2016). Buku Pedoman
Praktik Kerja Industri.
Internet
LAMPIRAN
Lembar Konsultasi dan
Bimbingan
No
|
Hari/Tanggal
|
Materi
Bimbingan
|
Tanda
Tangan
|
Ket
|
1
|
||||
2
|
||||
3
|
||||
4
|
||||
5
|
||||
6
|
||||
7
|
Kebumen, Oktober 2017 Pembimbing
Airlanto, S.Pd.
NIP.-
Itulah Artikel mengenai Contoh Laporan PKL/Prakerin Jurusan TKR atau TSM. Semoga artikel diatas dapat membantu temen-temen dalam penyusunan Laporan.
Terima Kasih, semoga bermanfaat..
Salam sobat Indonesia!
No comments:
Post a Comment