BLOG AKU ANAK INDONESIA

Cintai hasil karya anak bangsa sendiri

Sunday, 6 May 2018

Menjalankan usaha kecil dan evaluasi hasil usaha lengkap(materi Prakarya & Kwu)



MENJALANKAN USAHA KECIL


Pengertian usaha kecil menurut Undang-Undang Usaha Kecil Nomor 5 Tahun 1995 adalah memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.   Memiliki kekayaan (aset) bersih paling banyak Rp. 200 juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b.   Memiliki hasil penjualan tahunan (omset) paling banyak Rp. 1 miliar rupiah;
c.   Milik Warga Negara Indonesia
d.   Berdiri sendiri

Kelemahan-kelemahan yang sering di jumpai dalam usaha kecil, adalah Segi keorganisasian, Keuangan, administrasi, pembukuan, dan pemasaran produk.

1.      Adanya dokumen pendirian usaha
Maksud dan tujuan dengan adanya dokumen pendirian usaha yang berupa surat-surat izin usaha adalah agar pemerintah mudah mewujudkan pembinaannya, pengarahannya, dan melaksanakan pengawasannya.

Pada prinsipnya usaha menjalankan usaha perdagangan dan usaha industri yang tetap, para wirausaha sangat memerlukan adanya dokumen izin usaha, yaitu:
a.     Izin prinsip
b.     Izin penggunaan tanah
c.     Izin mendirikan bangunan (IMB)
d.     Izin gangguan
e.     Izin-izin departemen

2.      Mengelola bahan baku dan proses produksi

Tugas perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan bahan baku, adalah:
a.     Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan proses produksi,
b.     Menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup
c.     Serta kontinue dengan mutu (kualitas) yang memenuhi persyaratan

Tahapan-tahapan untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan bahan baku, diantaranya:
a.     Membuat daftar jenis bahan baku dan barang-barang yang dibutuhkan untuk diproses
b.     Membuat jadwal tentang kapan perbekalan bahan baku itu dibutuhkan
c.     Mencari perbekalan bahan baku
d.     Melaksanakan pembelian bahan baku
e.     Menyimpan bahan baku dalam gudang
f.      Pemeriksaan bahan baku secara teratur, tertib dan biaya penyimpanan

Adapun tugas bagian produksi adalah:
a.     Melaksanakan proses produksi berkualitas
b.     Mengadakan pembagian pekerjaan untuk efisiensi kerja
c.     Mengadakan penyelidikan cara kerja yang efektif
d.     Memelihara alat-alat produksi dan penghematan bahan baku
e.     Mengadakan pengawasan kerja

3.      Mengelola keuangan usaha

Dalam mengelola keuangan usaha atau bisnis, yang perlu dipertimbangkan oleh wirausaha adalah:
a.     Pertimbangan mengelola keuangan usaha
b.     Sistem keuangan usaha
c.     Menyusun anggaran keuangan usaha
d.     Pengeluaran uang tunai (kas)
e.     Laporan keuangan usaha
f.      Evaluasi laporan keuangan usaha

4.      Memasarkan produk

Unsur-unsur dalam memasarkan produk, diantaranya:
a.     Meneliti pasar
b.     Sistem pemasaran produk
c.     Kebijaksanaan produksi
d.     Pengemasan dan pengepakan produk
e.     Kebijaksanaan harga produk
f.      Saluran distribusi produk
g.     Promosi penjualan produk

5.      Mengelola administrasi usaha

Administrasi adalah sebagai aktivitas-aktivitas kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan usaha.

6.      Mengelola sumber daya manusia (SDM)

Kebijakan wirausaha atau pengusaha di dalam menjalankan usaha kecil pada intinya adalah prakarsa dan kemampuan meningkatkan dan mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan usahanya.

Karyawan merupakan harta penting dalam bisnis manapun dan sukses wirausaha akan tergantung pada beberapa karyawan

Manusia dan uang merupakan sumber daya langka yang biasanya kurang tersedia

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kita menjalankan usaha kecil, diantaranya:

A.    MENGELOLA LOKASI DAN TEMPAT USAHA
1.      Lokasi Usaha
Lokasi usaha sangat menentukan keberhasilan usaha, oleh karena itu lokasi yang strategis menjadi satu keunggulan yang menjadi kekuatan monopoli  suatu perusahaan.
Ada beberpa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha yang strategis, yaitu sebagai berikut:
a.       Jumlah konsumen
b.      Ketersediaan bahan baku
c.       Ketersediaan tenaga kerja dan tingkat upah
d.      Transportasi
e.       Ketersediaaan fasilitaas penunjang produksi
f.       Kedekatan dengan sarana infrastruktur publik
g.      Dukungan dari pemerintah daerah.

2.      Tempat Usaha
Pemilihan tempat usaha yang menentukan kelangsungan dan perkembangan usaha. Dalam memilih tempat usaha hal yang harus diperhatikan adalah yang akan dibuat bangunan usaha. Maka dari itu berkenaan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang harus dipertimbangan:
a.       Kemungkinan perluasan pabrik ke depannya
b.      Sesuai dengan peruntukannya (masuk dalam zona industri, perdagangan, perkantoran atau permukiman)
c.       Ketersediaan jalan dan fasilitas umum
d.      Keamanan dan kenyamanan lingkungan
Dalam hal ini yang terpenting bagaimana banguna tempat usaha dan fasilitasnya dapat memiliki daya tarik dan image yang bagus untuk mendorong konsumen berkunjung menanfaatkan produksi dan pelayanan usaha kita.

B.        MENGELOLA FASILITAS DAN BAHAN
Pengelolaan fasilitas dalam usaha kecil di sini berkenaan dengan hal pengendalian dan pemeliharaan alat.
Pengelolaan bahan berkenaan dengan management persediaan bahan baku dan barang jadi atau perdagangan yang dilakukan perusahaan.

1.      Pengelolaan Fasilitas
Pengelolaan sangat penting dilakukan karena dapat menentukan proses produksi.Keuntungan pemeliharaan alat antara lain:
a.       Peralatan jadi awet dan berumur panjang
b.      Proses produksi jadi lancer dan efektif
c.       Kerusakan berat alat dan mesin akan dapat di tekan serendah mungkin
d.      Kualitas produk akan memenuho standar perusahaan
e.       Mengurangi pemborosan.

Tugas pengelolaan alat merupakan tanggung jawab bagian (maintenance department) yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
·         Preventive maintenance : memelihara alat yang ersifat pencegahan dan perbaikan
·         Line maintence : pengecekan alat setiap hari sebelum digunakan .

Perusahaan dapat menjaga kotinuitas proses produksinya demgan cara:
·         Mengatur tata letak alat produksi seuai dengan tata urutan
·         Mengatur tata ruang pabrik agar kegiatan usaha berjalan efektif dan efesien
·         Pemeliharaan bersifaat preventive
·         Menyiapkan alat-alat pengamanan dan K3
·         Menyiapkan tenaga oprasiolan yang berpengalaman dan terlatih.

2.      Pengelolaan bahan
Perusahaan yang bergerak di bidang industri barang harus mengelola persediaan bahan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan optimal serta sejalan dengan kegiatan pasar perusahaan. Kegiatan pengelolaan persediaan barang berkaitan dengan cash flow perusahaan. Kesalahan dalam pengelolaan persediaan akan berpengaruh terhadap kontinuitas cash flow perusahaan. Maka dari itu peresuahaan harus mampu menentukan persediaaan sehingga persediaan tidak akan kurang dan tidak pula berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan pasar, karena keduanya memiliki beban akibat masing-masing.

Contoh: apabila perusahaan kekuarangan bahan akan berakibat proses produksi tersendat dan perusahaan tidka dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen kecewa dan berpindah ke produk lain/pesaing. Begitu pula apabila persediaan terlalu berlebih dan tidak seusai dengan kebutuhan pasar akan menimbulkan hal ynag merugikan perusahaanyang diantaranya:
·         Biaya penyimpanan di gudang bertambah seiring banyaknya barang yang masuk
·         Resiko rusaknya barang meningkat seiring lamanya waktu penyimpanan barang
·         Resiko barang akan “out of date” karena lama di gudang sehingga kadaluarsa/ketinggalan zaman.

Faktor yang menentukan persediaan bahan baku
a.       Volume/jumlah yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi sesuai dengan sifat kegiatan produksi
b.      Sifat dari bahan baku/pembantu tersebut.

Tujuan pengelolaan persediaan
a.       Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat dan tepat
b.      Untuk menjaga kontinuitas produksi, mengantsipasi kelangkaan barang dan keterlambatan supplier mengirimkan barang yang dipesan
c.       Untuk memepertahankan dan meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

Penggolongan bahan
a.       Bahan baku langsung (direct material)
Adalah bahan baku utama yang membentuk dan merupakan bagian dari brang jadi yang biayanya mudah ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Contohnya kain dalan industri garment. Biaya bahan baku ini bersifat variable, tergantung dari besar kecilnya produksi.
b.      Bahan baku tidak langsung (indirect material)
Adalah bahan baku yang sifatnya membantu pembuatan barang jadi. Contohnya benang dalam industri garment.







I.                    EVALUASI HASIL USAHA
Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting di dalam manajemen uasaha atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannya berada pada jalur yang benar. Evaluasi usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada perkembangan suatu program-program kinerja uasahanya.
Evaluasi hasil usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada perkembangan suatu program-program kinerja usahanya. Oleh karena itu, sistem dan proses evaluasi harus mampu menjelaskan atau mengungkapkan dan memberi gambaran tentang keberhasilan usaha atau bisnis yang sesuai dengan tujuannya.

II.                  ANALISIS RASIO KEUANGAN
Analisis rasio merupakan teknik atau alat pengukur prestasi perusahaan dalam hal menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi, serta derajat keuntungan perusahaan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisis.

III.                RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, AKTIVITAS
a.       Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Semua perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu:
a)    Memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.
b)   Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal.
c)    Membayar bunga dan deviden yang segera dibayar.
d)   Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.
Berikut adalah rasio pengukuran likuiditas
1.       Current ratio
Current ratio adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi utang lancarnya dengan aktiva lancarnya.

2.       Quick ratio
Rasio ini membandingkan antara harta lancar selain persediaan barang dengan utang lancar.

3.       Cash ratio
Cash ratio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi utang lancarnya dengan menggunakan aktiva yang paling lancar yaitu kas dan efek.

4.       Working capital to total assets ratio
Rumus rasio modal kerja dengan total aktiva (working capital to total assets) ratio digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja neto.


b.      Rasio Solvabilitas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan aset yang dimilikinya disebut rasio solvabilitas. Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang dalam jangka panjang.
Tujuan rasio solvabilitas atau rasio mengukur efektivitas operasi, sangat berguna untuk kepentingan kreditur jangka panjang atau para pemegang saham. Rasio ini mengukur dan menganalisis posisi keuangan jangka panjang dan hasil operasinya. Sehingga dapat diketahui hal berikut.
a.       Apakah perusahaan sudah menggunakan secara baik atau menguntungkan modal yang merupakan pinjaman.
b.      Apakah modal yang diperoleh sudah diinvestasikan dalam keseimbangan yang baik.
c.       Apakah jumlah investasi dalam harta yang dioperasikan sesuai dengan penghasilan atau volume penjualan di waktu mendatang.
Dalam literature Anglosaxon, solvabilitas sering disebut sebagai actual solvency, sedangkan perhitungan solvabilitas, aktiva tidak berwujudtidak ikut diperhitungkan.

a.       Debt ratio
Debt ratio adalah kemampuan menutupi seluruh utangnya dengan aset yang dimiliki.

b.      Debt to equity ratio
Debt to equity ratio adalah kemampuan perusahaan menutupi seluruh utangnya dengan modal yang dimiliki.

c.       Long term debt to equity ratio
Long term debt to equity ratio adalah kemampuan perusahaan untuk menutupi utang jangka panjang dengan modal sendiri.


c.       Rentabilitas atau Profibilitas
Ratio rentabilitas atau profibilitas perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang diinvestasikan, untuk periode atau jangka waktu tertentu. Tujuan rasio rentabilitas adalah untuk mengukur prestasi perusahaan dalam hal mendapatkan keuntungan atau rentabilitas usaha atas modal yang kita gunakan.
Rentabilitas perusahaan dapat diukur dengan memperbandingkan laba dengan modal (aktiva yang digunakan).
Dalam praktik, untuk menilai rentabilitas dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a.       Membandingkan antara laba operasi atau usaha dengan aktiva operasi.
b.      Membandingkan laba bersih setelah panjang pajak penghasilan dengan aktiva operasi.
c.       Membandingkan laba bersih setelah pajak penghasilan dengan keseluruhan aktiva tetap berwujud.
d.      Membandingkan laba bersih setelah pajak penghasilan dengan modal sendiri.
Dari berbagai cara yang digunakan, terdapat dua cara yang paling sering dan populer digunakan, yaitu:

a.       Rentabilitas ekonomi
Rentabilitas ekonomi adalah penjualan barang dagangan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dalam pengukuran rentabilitas ekonomi, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1)      Modal yang diperhitungkan hanyalah modal operasi yang benar-benar digunakan dalam perusahaan (operating capital atau operating assets).
2)      Laba yang diperhitungkan hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan berupa laba usaha neto (net operatig income).
b.      Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri atau disebut juga rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Dalam mengukur modal sendiri, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)      Modal sendiri yang diperhitungkan dalah yang benar-benar digunakan dalam operasi perusahaan.
2)      Laba yang diperhitungkan adalah laba setelah dikurangi dengan bunga modal asing (pinjaman) dan pajak penghasilan.
d.      Rasio Aktivitas
Ratio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan asetnya dengan efisien. Alat analisisnya antara lain sebagai berikut:
a.       Inventory turn over
Inventory turn over (perputaran persediaan) adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan persediaannya secara efisien.

b.      Asset turn over
Asset turn over adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan asetnya secara efisien. Rasio ini digunakan untuk mengetahui perputaran harta perusahaan dalam satu periode usaha atau periode berproduksi.

c.       Receivables turn over
Receivables turn over adalah kemampuan perusahaan dalam memperhitungkan piutangnya secara efisien.

IV.                LAPORAN PERUSAHAAN
V.                  PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA + ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
a.       Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Analisis pelaksanaan kegiatan usaha perlu dibuat dan disusun secara sistematis dan secermat mungkin serta logis. Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan.
Pada dasarnya yang perlu dianalisis dalam pelaksanaan kegiatan usaha, adalah sebagai berikut:
a)      Bidang kegiatan usaha
b)      Rugi/laba
c)       Bidang keuangan
d)      Bidang permodalan
e)      Bidang administrasi dan pembukuan
f)       Bidang ketenagakerjaan
g)      Bidang pemasaran
h)      Bidang organisasi
b.      Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah evaluasi atau penafsiran neraca dan daftar perubahan posisi keuangan perusahaan. Untuk lebih dapat menggambarkan perubahan posisi keuangan dan sifat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, suatu perusahaan diharuskan membuat laporan keuangan paling lama 2 tahun terakhir dari kegiatan usahanya.
a)      Dasar analisis laporan keuangan
1)      Keadaan keuangan jangka pendek
2)      Keadaan keuangan jangka panjang
3)      Hasil usaha perusahaan
b)      Kegunaan hasil analisis keuangan
1)      Para pemilik perusahaan
-          Besar kecilnya imbalan untuk pemilik perusahaan
-          Berhasil tidaknya usaha
-          Dapat tidaknya pemimpin perusahaan mempertahankan keberlangsungan perusahaannya
2)      Manajer perusahaan
-          Menyususn rencana usaha yang akan datang
-          Untuk mengukur sistem pengendalian intern
-          Untuk menentukan kebijakan manajer
3)      Investor, bankers dan kreditur
-          Memberi tidaknya pinjaman
-          Menghentikan investasinya atau tidak
-          Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan
4)      Pemerintah
-          Menetapkan besarnya pajak
-          Menetapkan kebijakan tentang masalah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional
5)      Karyawan
-          Pindah kerja ke perusahaan lain
-          Perasaan aman dalam bekerja
-          Adanya promosi jabatan
-          Meningkatkan produktivitas dalam bekerja

VI.                RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang atau adan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya.komunikasi antarbadan usaha perlu ditingkatkan, terutama dengan rekanan, langganan, bahkan dengan saingan.
Peningkatan komunikasi antarbadan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal. Meningkatkan komunikasi antarbadan usaha secara formal antara lain melalui;
a.       Seminar-seninar dalam bisnis.
b.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis..
c.       Pelatihan-pelatihan dalam bisnis
Meningkatkan komunikasi antarbadan usaha secara nonformal dilakukan dengan cara berikut;
a.       Obrolan bisnis pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan, penggantian pemimpin perusahaan dsb.
b.      Adanya kekeluargaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.       Negoisasi dalam bisnis.
Beberapa taktik cara bernegoisasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para pengelola usaha adalah sebagai berikut;


a.       Memberi pilihan
b.      Lelang
c.       Menipu (faking)
d.      Kalah untuk menang
e.      Pura-pura tidak cocok
f.        “Ya atau Tidak”
g.       Pura-pura batal
h.      Kami yang terhebat
i.         Batas waktu
j.        Menambah ekstra
k.       Lambungkan bola rendah
l.         Membuka kartu lawan bisnis
m.    Lebih serius
n.      Pot besar
o.      Persediaan terbatas
p.      Uang tipuan
q.      Lihat saja catatan
r.        Bersabar
s.       Menggigit sedikit demi sedikit



VII.              Faktor Pendukung Kegiatan Usaha
1.       Faktor manusia
2.       Faktor keuangan
3.       Faktor permodalan;
Menurut sumbernya:
a)      Modal sendiri
b)      Modal asing (modal luar);
Menurut lama penggunaannya:
a)      Modal pasif jangka pendek
b)      Modal pasif jangka panjang
4.       Faktor organisasi
5.       Faktor perencanaan
6.       Faktor mengatur bisnis
7.       Faktor pajak dan asuransi
8.       Faktor fasilitas pemerintah
9.       Catatan bisnis, yang meliputi antara lain:


a)      Neraca
b)      Laporan rugi/laba
c)       Perubahan modal perusahaan
d)      Administrasi perusahaan
e)      Banyaknya karyawan perusahaan
f)       Pemasaran dan penjualan
g)      Para pesaing
h)      Mitra bisnis
i)        Para pelanggan dan konsumen potensial
j)        Pasar yang dituju
k)      Banyaknya produk dan persediaan



VIII.            Faktor Penghambat Kegiatan Usaha
1)      Kurangnya pengalaman di dalam usaha
2)      Tidak tepat atau cocok memilih jenis usaha
3)      Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
4)      Keuangan atau permodalan usaha kurang sekali
5)      Tidak adanya ketertarikan pada bidang usaha yang sedang digeluti
6)      Tidak ada dukungan dari pemerintah daerah
7)      Tidak mempunyai keahlian di dalam usaha
8)      Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
9)      Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri

Sekian artikel mengenai Menjalankan usaha kecil dan evaluasi hasil usaha. Jika temen - temen punya saran atau pendapat mengenai tulisan ini maupun blog ini silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih dan semoga bermanfaat, Salam sobat Indonesia!

No comments:

Post a Comment